Sabtu, 08 September 2012

Manfaatkan semua jenis cahaya di travel photography


Saat saya ke kompleks Candi Plaosan Mei 2012 yang lalu, cahaya matahari di sore hari menurut saya sangat bagus. Cahaya matahari yang langsung menyinari candi sehingga terlihat sangat berdimensi.
Tapi cahaya yang langsung tersebut juga membuat bayangan yang cukup panjang. Saat saya mencoba komposisi bingkai/framing. Saya mendapatkan masalah karena bayangan candi didepannya jatuh di candi yang saya potret (lihat foto sebelah kiri bawah).
Saat saya datang lagi ke Candi Plaosan Juli 2012, sinar matahari tertutup awan sehingga cahayanya menjadi lembut. Yang saya kesalkan saat cahaya lembut itu membuat subjek menjadi datar, tidak kontras, saturasi rendah dan membosankan. Tapi uniknya saat mencoba komposisi bingkai, saya malah lebih suka karena tidak ada bayangan yang mengganggu (lihat foto sebelah kanan).

Di landscape, travel, arsitektur, dll, kita sangat tergantung dari keadaan cuaca dan tidak sedikit penghobi fotografer yang kecewa lantaran cahaya, langit, dll tidak sesuai apa yang dia imajinasikan atau inginkan. Sebagai penghobi, seringkali kita tidak punya waktu untuk menunggu lama atau kembali lagi keesokannya. Tapi jika kita berpikiran positif, kita bisa memanfaatkan apa aja, dan herannya, cahaya lembut itu lebih bagus untuk komposisi foto tertentu. Contohnya di foto yang sebelah kanan, cahayanya lembut, jadi tidak ada bayangan yang mengganggu, corak awannya juga lebih terlihat.
Hobi foto travel memang tidak sama dengan hobi foto still life. Di fotografi still life, kita bisa mengendalikan jenis cahaya yang diinginkan dan posisi subjeknya. Di foto travel, kita sangat tergantung pada keadaan cuaca dan cahaya saat itu, sehingga kita dituntut untuk lebih fleksibel.
Sumber : infofotografi.com

0 komentar:

Posting Komentar